Rumah Belajar yang
mengusung motto “belajar untuk semua” merupakan program layanan TIK
pembelajaran oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Rumah Belajar diluncurkan
tanggal 15 Juli 2011. Rumah Belajar dikembangkan dengan aplikasi berbasis web
yang bisa digunakan dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Rumah Belajar dapat
diakses melalui alamat url http://belajar.kemdikbud.go.id.
Rumah Belajar berisi fitur-fitur
utama, antara lain sumber belajar, buku sekolah elektronik (BSE), bank soal,
laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kelas maya. Sebagai sumber belajar “Rumah
Belajar” berisi materi pokok, bank soal/uji kompetensi, video pembelajaran dan
dapat diunduh sesuai kebutuhan. Sebagai wahana pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) “Rumah Belajar” digunakan dalam pengembangkan RPP, bahan
ajar menggunakan media pembelajaran. Selain itu terdapat fitur pendukung
seperti karya komunitas, karya guru, dan karya bahasa dan sastra.
Rumah Belajar ditujukan untuk
guru/praktisi pendidikan, siswa, dan masyarakat (umum). Rumah Belajar ditujukan
untuk siapa saja yang ingin belajar. Rumah Belajar dapat dimanfaatkan oleh guru
sebagai bahan referensi pelajaran ataupun sebagai tempat berbagi ilmu
pengetahuan. Rumah Belajar dapat dijadikan wadah pengumpulan karya bagi
komunitas PKB. Siswa dan masyarakat (umum) juga dapat mencari bahan belajar
baik buku sekolah elektronik (BSE) maupun pengetahuan popular lainnya.
Fasilitas menu yang didesain dan diperuntukkan mulai dari jenjang PAUD, SD,
SMP, SMA, SMK, Umum, dan SLB. Rumah
Belajar diharapkan menjadi salah satu pusat sumber belajar, sarana komunikasi
dan kolaborasi. Rumah Belajar dapat
menjadi sarana komunikasi antar guru, antar siswa, antar sekolah. Selain itu
berbagi berita, artikel, ide dan pengalaman dengan pengguna lainnya dapat
dilakukan melalui fasilitas forum. Program Layanan TIK pembelajaran ini pada
dasarnya dibuat dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan
terkait sumber belajar, interaksi dalam belajar dengan menggunakan IT,
keragaman budaya dan lingkungan pendidikan di Indonesia. Hingga pada akhirnya
dapat memberikan pengaruh terhadap pembinaan guru secara berkelanjutan, pengembangan kreatifitas siswa, dan pengembangan komunitas.